Penyakit Lyme dan Gejalanya
Penyakit Lyme atau Lyme disease adalah penyakit akibat infeksi bakteri yang ditularkan melalui gigitan kutu. Gejala yang paling umum dari penyakit Lyme berupa ruam kemerahan di kulit dengan bentuk yang khas. Infeksi bakteri Borrelia burgdorferi dan Borrelia mayonii adalah penyebab paling umum dari penyakit Lyme alias Lyme diseases pada manusia. Orang yang terinfeksi virus ini biasanya akan mengalami leher kaku, nyeri sendi, dan jantung berdebar.
Gejala penyakit Lyme cenderung mirip dengan gejala penyakit lain sehingga terkadang sulit untuk didiagnosis. Selain itu, kutu yang menularkan penyakit Lyme juga dapat membawa dan menularkan penyakit lain.
Polymerase chain reaction (PCR) mengamplifikasi DNA dari B. burgdorferi pada sampel kulit, darah, cairan serebrospinal, dan cairan sinovial. Pemeriksaan PCR serebrospinal umumnya memiliki sensitivitas yang rendah dan hasil positif palsu yang tinggi, sehingga tidak dijadikan acuan diagnosis penyakit Lyme dengan gejala neurologis. Pada kasus artritis akibat penyakit Lyme seropositif, PCR cairan sinovial dapat digunakan untuk konfirmasi keberadaan bakteri.
Penyebab Penyakit Lyme
Penyakit Lyme disebabkan oleh bakteri Borrelia burgdorferi dan Borrelia mayonii yang menginfeksi rusa, burung, atau tikus. Seseorang bisa terkena penyakit Lyme jika digigit oleh kutu jenis Ixodes scapularis dan Ixodes pacificus yang terinfeksi bakteri tersebut. Kutu jenis ini umumnya dapat ditemukan di Amerika Serikat.
Penyakit Lyme merupakan penyakit infeksi yang menular melalui gigitan kutu. Gigitan ini akan menyebabkan ruam yang disertai gejala penyerta lain, mulai dari demam, mual, sesak napas, hingga hilang kendali pada wajah. Gigitan kutu berkaki hitam atau black-deer tick ini dapat menyerang organ tubuh bagian mana pun, termasuk otak, sistem saraf, otot dan sendi, serta jantung. Pada sebagian besar kasus, kutu bisa menyebarkan penyakit Lyme bila menempel di tubuh manusia setidaknya selama 36–48 jam.
Borrelia burgdorferi dan Borrelia mayonii adalah anggota dari filum Spirochaete dan genus Borrelia, sekelompok bakteri gram negatif. Setidaknya, terdapat 4 jenis bakteri Lyme, yaitu: Borrelia burgdorferi, Borrelia mayonii, Borrelia afzelii, dan Borrelia garinii.
Borrelia afzelii dan Borrelia garinii adalah penyebab utama dari penyakit Lyme yang ditemukan di Asia.
Gejala dari penyakit Lyme dan Stadium Penyakit Lyme
Gejala dari penyakit Lyme tergantung pada stadium atau tingkat perkembangan penyakit. Berikut adalah penjelasannya:
Stadium 1 terjadi ketika bakteri belum menyebar ke seluruh tubuh. Penderita bisa mengalami keluhan berupa ruam yang disertai dengan gejala lain, seperti: Demam, Menggigil, Nyeri otot, Sakit kepala, Sakit tenggorokan, Tubuh mudah Lelah, Pembengkakan kelenjar getah bening.
- Stadium 2 merupakan tahap awal penyebaran bakteri ke seluruh tubuh. Pada tahap ini, ruam bisa muncul di bagian tubuh yang jauh dari area bekas gigitan kutu. Jika tidak segera ditangani, penderita juga dapat mengalami gejala berikut: Leher kaku, Gangguan irama jantung atau aritmia, Gangguan sistem saraf, seperti satu sisi wajah tampak melorot, tungkai mati rasa, gangguan ingatan, radang otak, radang selaput otak (meningitis), dan radang saraf tulang belakang.
- Stadium 3 bakteri sudah menyebar ke seluruh tubuh. Beberapa gejala penyakit Lyme pada stadium 3 adalah: Artritis pada satu atau lebih sendi besar, Kerusakan saraf yang lebih berat, Ensefalopati atau kerusakan otak yang dapat menyebabkan hilang ingatan jangka pendek, sulit berkonsentrasi dan berkomunikasi, serta gangguan tidur.
Aplikasi Teknik PCR Untuk Deteksi bakteri Borrelia
Saat ini PT Biosm Indonesia memiliki produk kit PCR Borrelia dengan alur kerja yang lengkap dari brand Geneproof yang sudah berlabel In Vitro Diagnostics (IVD). Platform yang digunakan juga terbuka (open system) sehingga dapat menyederhanakan alur kerja sesuai kebutuhan pelanggan. Pengujian dapat dilakukan menggunakan sampel Plasma atau Whole Blood (EDTA).
Baca Juga: Teknologi Pengukuran Laju Filtrasi Glomerulus Transdermal Diperkenalkan di IPB
GeneProof Borrelia PCR Kit adalah alat uji diagnostik in vitro (IVD) yang digunakan untuk mendeteksi infeksi Borrelia burgdorferi, bakteri penyebab penyakit Lyme. Alat ini menggunakan teknologi real-time PCR untuk mendeteksi keberadaan gen yang mengkode 16S rRNA Borrelia burgdorferi.
Berikut adalah spesifikasi dari GeneProof Borrelia PCR Kit:
- Indikasi: Diagnosis infeksi Borrelia burgdorferi
- Status regulasi: CE IVD
- Pengguna yang dituju: Penggunaan profesional di laboratorium dengan staf yang terlatih
- Teknologi: Real-time PCR
- Jenis analisis: Kualitatif
- Urutan target: Gen yang mengkode 16S rRNA
- Kontrol ekstraksi/hambatan: Kontrol hambatan PCR dan efisiensi ekstraksi DNA dengan Internal Control
- Spesimen yang divalidasi: CSF, plasma, serum, kutu, urin, darah lengkap (EDTA)
- Penyimpanan: -20 ± 5 °C
Keunggulan dari GeneProof Borrelia PCR Kit adalah sebagai berikut:
- Sensitivitas tinggi: Alat ini memiliki sensitivitas diagnostik 100%, artinya dapat mendeteksi semua kasus infeksi Borrelia burgdorferi, bahkan pada fase awal penyakit.
- Spesifisitas tinggi: Alat ini memiliki spesifisitas tinggi terhadap 15 strain Borrelia burgdorferi sensu lato di seluruh dunia.
- Pencegahan kontaminasi: Master Mix yang digunakan dalam alat ini mengandung Uracil-DNA glikosilase (UNG) dan dUTP yang menghilangkan kontaminasi sisa.
Berikut adalah langkah-langkah penggunaan GeneProof Borrelia PCR Kit:
- Siapkan semua bahan dan alat yang diperlukan.
- Ekstraksi DNA dari spesimen yang akan diuji.
- Campurkan 10 μL ekstrak DNA dengan 20 μL Master Mix.
- Lakukan PCR sesuai dengan petunjuk yang tertera dalam manual alat.
- Interpretasi hasil PCR.
Hasil positif dari uji GeneProof Borrelia PCR Kit menunjukkan adanya infeksi Borrelia burgdorferi. Hasil negatif tidak dapat menyingkirkan kemungkinan infeksi, sehingga diperlukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan diagnosis.
Advisains dapat memfasilitasi diskusi lebih lanjut mengenai product GeneProof. Sampaikan Kebutuhan Riset Anda Tim advisor spesialis kami sangat antusias mendukung keberhasilan riset dan aplikasi rutin Anda. Chat sekarang (+62 817 9154 607/info@advisains.id).
Referensi:
(1). https://www.alodokter.com/ penyakit-lyme
(2). National Institutes of Health (2021). MedlinePlus. Lyme Disease.
(3). https://www.alomedika.com/penyakit/penyakit-infeksi/penyakit-lyme/diagnosis.
(4). https://www.geneproof.com/geneproof-borrelia-pcr-kit/p1097
(5). https://Centers for Disease Control and Prevention (2022). Lyme Disease.
(6). https://KidsHealth (2022). Parents. Lyme Disease.
(7). https://hellosehat.com/infeksi/infeksi-serangga/lyme-disease/