Bioteknologi

Kultur Sel Pada Produksi Industri Makanan Laut

Pasokan makanan laut dunia terancam oleh penangkapan ikan berlebihan, polusi, dan perubahan iklim. Baru-baru ini Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merilis pernyataan bahawa kesenjangan pasokan produk laut sekitar 28 juta ton metrik diperkirakan hingga tahun 2030. Penyebabnya, yaitu penangkapan ikan berlebihan, perubahan iklim, polusi laut, dan gangguan ekosistem lainnya. Belum lagi, banyak fakta terungkap bahwa produk laut saat ini mengandung kontaminan seperti mikroplastik, merkuri, minyak, limbah nuklir, dan polychlorinated biphenyl.

Perlu solusi baru untuk menyediakan produk laut yang aman dan bergizi bagi populasi global. Kemajuan teknik budidaya pangan memungkinkan adanya alternatif pangan yang aman tanpa mengganggu populasi satwa laut. Teknik baru yang kami perkenalkan kepada Anda yaitu budidaya makanan laut dengan kultur sel (cell-cultured seafood). Cell-cultured seafood merupakan teknik budaya pangan hasil laut yang menawarkan alternatif yang berkelanjutan. Pembuatannya langsung dari sel ikan yang prosesnya dengan cellular agriculture.

Pemilihan dan pengembangan garis sel terbaik untuk menghasilkan makanan berkualitas tinggi bukanlah praktik baru. Dengan mengikuti pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), FDA, dan Uni Eropa, produsen makanan dapat memperbaiki pasokan makanan secara berkelanjutan. Dalam skala besar, Ikan yang budidayanya dengan metode kultur sel memiliki potensi emisi gas rumah kaca 96% lebih sedikit, penggunaan energi 45% lebih sedikit, penggunaan lahan 99% lebih sedikit, dan penggunaan air 96% lebih sedikit ketimbang dengan ikan yang budidayanya konvensional.

Kultur Sel dalam Industri makan laut/Seafood

BlueNalu, perusahaan di California, menjadi pionir dalam pengembangan produk laut yang menggunakan metode Cell-Culture. BlueNalu menggunakan teknologi dari Molecular Devices dan berhasil meluncurkan produk pertamanya yaitu toro tuna biru atau bluefin tuna toro yang terkenal lezat, sehat, serta tidak mengganggu keberlanjutan keberagaman hayati laut.

Gambar blogs.ifas.ufl.edu/ : Diagram depicting the production of cell-based protein

Proses kultur sel yang dilakukan BlueNalu dimulai dengan mengambil biopsi kecil dari ikan. Sel-sel dari biopsi tersebut kemudian dikultur di laboratorium untuk menghasilkan garis sel yang stabil. Garis sel ini kemudian digunakan untuk menghasilkan produk makanan laut, seperti bluefin tuna toro.

Baca juga: Prinsip Dasar Western Blot dalam Analisis Protein Seluler

Masa Depan Makanan Laut Kultur Sel

Makanan laut kultur sel atau Cell-Cultured Seafood masih dalam tahap awal pengembangan, tetapi berpotensi menjadi sumber makanan laut yang penting di masa depan. Dengan teknologinya yang terus berkembang, Molecular Devices juga berkomitment membantu Industri Seafood seperti BlueNalu dalam membuat makanan laut yang lebih berkelanjutan, aman, dan terjangkau bagi semua orang.

Pengembangan garis sel adalah terobosan yang berpotensi mengubah masa depan produksi makanan laut. Dengan beralih ke makanan laut kultur sel, kita dapat membantu melindungi laut dan memastikan pasokan makanan laut yang berkelanjutan untuk generasi mendatang.


Advisains dapat memfasilitasi diskusi lebih lanjut mengenai product Molecular Devices. Sampaikan Kebutuhan Riset Anda Tim advisor spesialis kami sangat antusias mendukung keberhasilan riset dan aplikasi rutin Anda. Maka, jangan ragu untuk chat sekarang (+62 817 9154 607/info@advisains.id).

Referensi:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *