Bedah Produk

CD56 Berperan Penting dalam Aktivasi Sel NK dan Respons Imun Terhadap Infeksi Virus

Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications menemukan bahwa molekul CD56 berperan penting dalam aktivasi sel NK dan respons imun terhadap infeksi virus. Dilakukan oleh para peneliti dari University of California, San Francisco. Penelitian ini menggunakan CD56 Antibody (123C3.D5) untuk mengidentifikasi sel NK yang mengekspresikan CD56. Sel-sel NK ini kemudian dikultur dan dipaparkan dengan virus.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sel NK yang mengekspresikan CD56 lebih aktif dalam membunuh sel target yang terinfeksi virus. Hal ini menunjukkan bahwa CD56 berperan penting dalam aktivasi sel NK dan respons imun terhadap infeksi virus.

Sel NK adalah sel imun alami yang berperan penting dalam melawan infeksi virus dan bakteri. Sel NK dapat membunuh sel target yang terinfeksi virus dengan melepaskan sitokin dan melepaskan granzim. Sedangkan, CD56 adalah molekul permukaan sel yang ditemukan pada berbagai jenis sel, termasuk sel NK, sel T, sel B, dan sel myeloid. CD56 berperan penting dalam berbagai proses seluler, termasuk adhesi sel-sel, pemanjangan neurit, plastisitas sinaptik, dan pembelajaran serta memori.

Maka, Penelitian ini menunjukkan bahwa CD56 berperan penting dalam aktivasi sel NK melalui jalur transduksi sinyal Syk. Jalur Syk terlibat dalam aktivasi sel NK dan produksi sitokin. Penemuan ini memiliki implikasi penting untuk pengembangan terapi baru untuk infeksi virus. Terapi yang menargetkan CD56 dapat meningkatkan respons imun terhadap infeksi virus dan membantu sel NK untuk lebih efektif membunuh sel target yang terinfeksi virus.

Kesimpulan

Penelitian ini menunjukkan bahwa CD56 berperan penting dalam aktivasi sel NK dan respons imun terhadap infeksi virus. Selanjutnya, penemuan ini memiliki implikasi penting untuk pengembangan terapi baru untuk infeksi virus.

Menganal produk CD56 dan Distributor Resmi dari BioSB

CD56 Antibody (123C3.D5) dari brand BioSB adalah antibodi monoklonal tikus yang ditargetkan pada molekul CD56. Molekul CD56 adalah molekul permukaan sel yang ditemukan pada berbagai jenis sel, termasuk sel NK, sel T, sel B, dan sel myeloid. Molekul CD56 berperan penting dalam berbagai proses seluler, termasuk adhesi sel-sel, pemanjangan neurit, plastisitas sinaptik, dan pembelajaran serta memori.

Penggunan Antibodi CD56 untuk berbagai aplikasi penelitian, antaralain:

  • Identifikasi dan karakterisasi sel-sel yang mengekspresikan CD56
  • CD56 memediasi Studi interaksi sel-sel
  • Studi peran CD56 dalam berbagai proses seluler

Selain itu, Penggunaan Antibodi CD56 juga bisa untuk diagnosis dan terapi berbagai penyakit, termasuk kanker dan penyakit autoimun.

Berikut adalah beberapa informasi spesifik mengenai antibodi ini:

  • Spesifisitas: CD56
  • Jenis: monoklonal
  • Asal: tikus
  • Konsentrasi: 1 mg/mL
  • pH larutan penyangga: 7,5
  • Volume: 1 mL
  • Penyimpanan: -20°C

Antibodi ini tersedia di Indonesia melalui distributor resmi BioSB yaitu Advisains.id.

Baca juga: Menentukan Jenis Kelamin Burung dengan Pemeriksaan DNA (DNA Bird Sexing)

Berikut adalah beberapa contoh aplikasi spesifik dari antibodi ini:

  • Dalam penelitian imunologi, penggunaan antibodi ini untuk mengidentifikasi dan karakterisasi sel NK, yang merupakan sel imun yang berperan penting dalam melawan infeksi virus dan bakteri.
  • Dalam penelitian kanker, penggunanaan antibodi ini untuk mendiagnosis dan melacak sel kanker yang mengekspresikan CD56.
  • Dalam penelitian penyakit autoimun, penggunaan antibodi ini untuk mempelajari peran CD56 dalam perkembangan penyakit autoimun.

Antibodi ini merupakan alat yang berharga untuk berbagai aplikasi penelitian dan klinis. Advisains dapat memfasilitasi diskusi lebih lanjut mengenai product BioSB. Sampaikan Kebutuhan Riset Anda Tim advisor spesialis kami sangat antusias mendukung keberhasilan riset dan aplikasi rutin Anda. Chat sekarang (+62 817 9154 607/info@advisains.id).


Referensi: CD56 signaling through Syk is required for natural killer cell activation and antiviral responses DOI: 10.1038/s41467-019-09330-6

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *