Pengujian sampel merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam laboratorium. Untuk mendukung kegiatan ini, perlu berbagai alat atau instrument yang memiliki prinsip kerja yang jelas. Salah satu alat yang penting dalam pengujian sampel adalah spektrofotometer. Spektrofotometri adalah metode kimia analisis yang digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif maupun kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. Dalam spektrofotometri, kita menggunakan spektrofotometer sebagai alatnya.
Berkenalan dengan Spektrofotometer (Spectrophotometer)
Spektrofotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu obyek kaca atau kuarsa yang disebut kuvet. Sebagian dari cahaya akan diserap dan sisanya akan dilewatkan.
Sumber cahaya (gelombang elektromagnetik), baik berupa cahaya UV (ultra violet) maupun cahaya tampak (visible), telah lengkap pada alat ini. Masing-masing cahaya pada alat ini berguna untuk menangkap objek dengan panjang gelombang yang berbeda.
Untuk mengukur sampel, Menggunakan sinar UV dengan panjang gelombang di bawah 400 nanometer (nm) Sedangkan visible light untuk mengukur sampel dengan panjang gelombang 400-700 nm. Beberapa contoh sampel yang dapat dibaca dengan alat yang berorientasi pada pengukuran kepekatan warna dengan panjang gelombang ini adalah DNA/RNA (260 nm), protein (280 nm), kultur sel bakteri, ragi/yeast (600 nm) dan lain-lain.
Penyerapan sinar UV dan sinar tampak oleh molekul akan melalui tiga proses, yaitu:
- Penyerapan oleh transisi elektron ikatan dan elektron anti ikatan
- Penyerapan oleh transisi elektron d dan f dari molekul kompleks
- Penyerapan oleh perpindahan muatan
- Prinsip Spektrofotometer
Prinsip Kerja Spektrofotometer
Pada prinsipnya, alat ini adalah hasil penggabungan dari alat spektrometer dan fotometer. Spektrometer adalah alat yang menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu. Spektrometer memiliki alat pengurai seperti prisma yang dapat menyeleksi panjang gelombang dari sinar putih. Sedangkan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang di transmisikan atau di absorbsikan. Pada fotometer terdapat filter dari berbagai warna yang memiliki spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang tertentu.
Prinsip kerja spektrofotometer berdasar pada hukum Lambert-Beer. Hukum Lambert-Beer itu merupakan Intensitas cahaya yang transmisinya oleh larutan berbanding lurus dengan konsentrasi larutan tersebut. Secara umum, spektrofotometer terdiri dari beberapa bagian utama, yaitu:
- Sumber cahaya
- Monokromator
- Kuvet
- Detektor
- Pengolah sinyal
Dari list di atas, maka kita bisa jelaskan: Sumber cahaya menghasilkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu. Monokromator berfungsi untuk memisahkan cahaya menjadi beberapa berkas cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda. Kuvet merupakan wadah yang berisi sampel yang absorbansinya harus terukur. Detektor berfungsi untuk mengukur intensitas cahaya yang telah transmisi oleh sampel. Detektor menghasilkan sinyal, lalu pengolah sinyal berfungsi untuk mengubahnya menjadi nilai absorbansi.
Selain itu, Persyaratan hukum Lambert Beer, antara lain:
- Perlu menggunakan radiasi yang monokromatik
- Sampel tidak mengalami reaksi kimia ketika menyerap energi radiasi.
- Sampel (larutan) yang mengabsorbsi harus homogen,
- Tidak terjadi fluoresensi atau phosporesensi, dan indeks refraksi tidak berpengaruh terhadap konsentrasi, jadi larutan tidak pekat (harus encer).
Advisains dapat memfasilitasi diskusi lebih lanjut mengenai product Maestrogen. Sampaikan Kebutuhan Riset Anda Tim advisor spesialis kami sangat antusias mendukung keberhasilan riset dan aplikasi rutin Anda. Maka, jangan ragu untuk chat sekarang (+62 817 9154 607/info@advisains.id).
Baca juga: Sistem Elektroforesis Flatbed untuk Penelitian Biologi Molekuler