Jakarta-info Advisains. Kanker serviks (leher rahim) masih menjadi salah satu jenis kanker paling umum yang menyerang perempuan di seluruh dunia, terutama di negara berkembang. Deteksi dini infeksi Human Papillomavirus (HPV), khususnya tipe berisiko tinggi (high-risk HPV/hrHPV), merupakan langkah utama dalam pencegahan dan skrining awal kanker serviks.
Menjawab kebutuhan tersebut, perusahaan bioteknologi asal Tiongkok, DALTONbio, mengembangkan rangkaian produk bernama “DH Series”, yaitu sistem deteksi HPV berbasis teknologi hybrid capture generasi ketiga. Teknologi ini diklaim menawarkan sensitivitas dan spesifisitas tinggi dengan alur kerja yang lebih sederhana dibandingkan metode konvensional berbasis PCR.
Tentang DH Series
“DH Series” merupakan kumpulan kit dan instrumen otomatis untuk mendeteksi DNA HPV menggunakan metode hybrid capture. Produk ini terdiri dari beberapa komponen utama:
- DH2 – Kit deteksi HPV tanpa genotipe, yang mengidentifikasi 14 tipe high-risk HPV tanpa membedakan jenisnya.
- DH3 – Kit dengan kemampuan genotipe (“2 + 12 typing”), yang mendeteksi HPV16 dan HPV18 secara spesifik, serta 12 tipe HPV berisiko tinggi lainnya (31, 33, 35, 39, 45, 51, 52, 56, 58, 59, 66, dan 68).
- DH-FA (Fully Automated Hybrid Capture HPV Detection Instrument): Instrumen otomatis yang menangani seluruh proses, mulai dari pemuatan sampel hingga keluaran hasil, dengan minim intervensi manual.

Daltonbio-Indonesia
Dilansir dari halaman DALTONbio, seri DH telah digunakan oleh hampir 20 juta perempuan di Tiongkok dan negara-negara sekitarnya selama sembilan tahun terakhir. Teknologi hybrid capture generasi ketiga ini memanfaatkan RNA probe spesifik yang mencakup seluruh genom HPV. Sehingga memungkinkan deteksi langsung DNA HPV tanpa melalui proses ekstraksi atau amplifikasi asam nukleat, dua tahapan yang umumnya diperlukan pada metode PCR.
Keunggulan dan Bukti Klinis
1. Sensitivitas dan Spesifisitas Tinggi
Dalam studi perbandingan dengan metode referensi Hybrid Capture 2 (HC2), hasil menunjukkan:
- Tingkat kesesuaian (agreement) antara DH3 dan HC2 mencapai 99,2%.
- Sensitivitas dan spesifisitas DH3 untuk mendeteksi lesi pra-kanker tingkat tinggi (CIN2+ dan CIN3+) tidak kalah dengan HC2.
- Saat digunakan sebagai skrining primer dengan genotipe HPV16/18 untuk triase, sensitivitas terhadap CIN2+ mencapai sekitar 92%, lebih tinggi dibandingkan strategi HC2 yang dipadukan dengan sitologi.
Penelitian populasi nyata (real-world studies) juga menunjukkan bahwa kombinasi metode DH3 dan sitologi cair (LBC) memberikan hasil skrining yang akurat dan efisien di tingkat populasi.
2. Tidak Memerlukan Ekstraksi atau Amplifikasi
Berbeda dari metode PCR, DH Series tidak membutuhkan tahapan ekstraksi DNA maupun amplifikasi. Hal ini menyederhanakan alur kerja laboratorium, mengurangi risiko kontaminasi silang, serta meminimalkan kegagalan teknis selama proses.
3. Adopsi Luas dan Komersialisasi
DALTONbio menyebut bahwa seri DH kini telah digunakan secara luas di berbagai negara dan akan segera didistribusikan di India melalui kemitraan dengan TruScreen. Di Indonesia, Advisains dipercaya sebagai mitra distribusi resmi untuk menghadirkan DH Series kepada laboratorium, rumah sakit, dan lembaga kesehatan yang berfokus pada deteksi dini kanker serviks. Produk ini juga diklaim sebagai satu-satunya sistem deteksi HPV berbasis hybrid capture generasi ketiga yang mampu melakukan genotipe tanpa melalui proses ekstraksi maupun amplifikasi DNA.




